Kadang benar-benar niat Kadang hanya menulis apa yang terpikir Kadang cuma sekedar caci maki Kadang ungkapan cinta Kadang hanya ingin pamer...

Saturday, October 22, 2005

gua mahasiswa yang bangga... ih..!!

1998 gua anggap sebagai tahun kebesaran mahasiswa pada generasi gua. saat itu gua tergeletak sakit di rumah sementara diluaran sana bakar-bakaran, jarah-jarahan, tembak-tembakan, perkosa-perkosaan. lewat yang gua lihat dari kotak tv bulan mei waktu itu, gua berpikir, "betapa bangganya jadi mahasiswa..". satu teman gua yang waktu itu menginjak tahun pertama kuliah di jakarta dengan berat hati pulang ke kampung halamannya atas permintaan ibunya. konflik, pasti.

yang gua ingat di tahun 1998, angka peserta UMPTN jauh lebih tinggi daripada 1997. was it pride? atau karena krisis ekonomi jadi yang tadinya bisa tenang hanya dengan mendaftar universitas swasta akhirnya harus bisa kuliah di PTN juga? who knows.. pastinya tahun berikutnya gua mendaftar ke PTN dan PTS dengan sejuta mimpi. dengan sejumlah energi yang bisa merubah dunia. tentunya tanpa diimbangi dengan metode-metode dan pengalaman. tau apa sih gua waktu itu? (ya sekarang juga tau apa sih?)

gua diterima di institut yang tidak terbayangkan sebelumnya. institut ini --dari yang kemudian gua dengar dari para senior-- salah satu sekolah tinggi yang ikut-ikutan beraksi di tahun 1998.

di angkatan gua, dengan yakin gua berani katakan kami yg mendaftar ke institut tersebut memilih institut itu sebagai pilihan kedua. atau ketiga. kecuali untuk orang-orang yang sudah terlalu tua untuk mendaftar ke PTN idaman untuk jurusan ini.

jadi mahasiswa tidak segagah yang gua bayangkan. kami sama bodohnya dengan waktu SMA dulu, hanya saja lebih berpengalaman melakukan hal-hal bodoh dan lebih berani melakukan hal-hal yang lebih bodoh. di institut itu gua tidak merasa belajar seperti mahasiswa. tepatnya tidak seperti mahasiswa yang gua bayangkan. lebih seperti penghabisan energi yang gua tidak yakin untuk apa. pagi siang bahkan malam gua dedikasikan untuk kehidupan di kampus ini. untuk pendidikannya, selebihnya untuk dunianya yang lebih luas. rumah kedua. kehidupan gua yang nomor satu. waktu itu.

gua harus keluar dari lingkungan itu.

oya, tidak pernah ada demo yang dilakukan kampus gua. terutama jurusan gua. kecuali demo menuntut ospek dilegalkan kembali.

universitas selanjutnya seperti tempat gua 'mencuri ilmu', walaupun gua membayar semua yang harus gua bayar seperti teman-teman mahasiswa lainnya. tapi berbeda dari yang dulu, kehidupan kampus itu bukan kehidupan gua. sampai di tahun yang terakhir sekarang, gua masih merasa gua hanya 'numpang'.

universitas yang ini, konon menurut dosen gua adalah universitas yang mendapat kiriman paket celana dalam pada masa reformasi.

tidak pernah ada satu demo pun gua ikuti selama gua jadi mahasiswa (terserah kalau mau mengirim celana dalam). karena memang makin ke sini makin tidak jelas siapa mereka yang berdemo, bagaimana tuntutannya, hanya menuntut. yah mungkin memang gua tidak tahu-menahu. dan betapapun terlihat membanggakannya bagi gua para mahasiswa di kotak tv 1998, gua sama sekali tidak berminat ikutan demo.


ps. ucapan selamat kepada mereka yang.. (menurut gua dan faisal):
lulus kuliah dan masuk ke dunia kerja : "Welcome to the real world"
lulus sma dan masuk ke dunia kuliah : "Welcome to hell!!"
khekhekhekhe....

0 Comments:

Post a Comment

<< Home