My Belated Spiderman2 Review
Waktu Spiderman2 tayang di bioskop, gua lupa kenapa, tapi gua ngga jadi-jadi aja nonton di bioskop sampai akhirnya ‘dia’ ngga maen lagi di bioskop. Trus gua males nonton di dvd, karena gua yakin akan ‘kehilangan banyak’ yang harusnya bisa gua dapet kalau gua nonton di bioskop. Baru malem ini gua nonton di dvd-nya. Menyerah, dan atas dorongan seorang teman untuk mengembalikan rasa puas gua dalam nonton film yang sudah lama menghilang (tapi ini topik bahasan lain).
Ketika Peter memutuskan untuk berhenti menjadi Spiderman, gua pikir, itulah yang akan gua lakukan kalau gua jadi dia. Gua tidak pernah begitu suka dengan challenge, adventure… Tidak pernah berhasil tergugah untuk maju karena persaingan. Gua melakukan apa yang gua lakukan ketika nonton tv sewaktu gua masih kecil; membayangkan tokoh utama itu gua. Mungkin hampir semua orang masih melakukan ini. Gua sudah lama tidak melakukan ini. (hmmmh.. getting slow..).. ya, ya itu tadi. Gua juga akan memutuskan untuk berhenti menjadi Spiderman. That’s who I am, a coward who hates adventures. Dan seumur hidup merasa bersalah setiap kali melihat tindak kriminal atau orang dalam bahaya dan sekilas berpikir, “if only I took the other choice..”.
Haah.. serius.
Gua menemukan hal-hal yang membuat gua tertawa sendiri nonton Spiderman2, beruntunglah kalian teman-teman pecinta Spiderman tidak menonton perdananya dengan gua. Karena gua spoiler sejati. Bahkan untuk Harry Potters, yang gua juga pecinta.
Adegan waktu Aunt May pindahan, kemudian beliau bilang ke Peter panjang lebar tentang hero. Lalu Aunt May bilang… “I believe there’s a hero in all of us..” Lalu gua membayangkan tiba-tiba Aunt May menyanyi Hero-Mariah Carey. Oya, Aunt May pasti sudah tahu keponakannya itu Spiderman. Kalau ngga, buat apa dia bicara panjang lebar tentang hero. Unless, Chabo dan Ditko are trying too hard.
Gua menemukan Mrs. Huber, dia jadi siapa hayo? Hehehehe..
Adegan setelah Dr.Otto menghantam semua dokter dan perawat di rumah sakit, dia bangun dari meja operasi dan berteriak “Noooo…” dan ‘tangan-tangannya’ ikut menjulur-julur ke atas, ikut merasakan kepedihannya, buat gua itu lucu sekali. Mengingatkan gua pada adegan di StarWars episode penghabisan, sewaktu Darth Vadder (gini kan nulisnya? Sorry SW lovers..) baru di’upgrade’ jadi robot dan dikasih tahu kalau dia membunuh Padme, yang dimana ini adalah adegan terkonyol di film itu. Sekali lagi, maaf, SW lovers.. told you, I’m a spoiler. Not much for a reviwer.
Oya, adegan waktu octopus membawa Aunt May manjat sebuat gedung perkantoran dan ada cewe pegawai kantor yang teriak-teriak histeris itu cukup mengerikan. Maksud gua cewe yang histeris itu.
At last, walaupun dalam review ini gua tidak memuji film ini sama sekali. Jauh di dalam hati gua, menurut gua ini film bagus. Cukup membangkitkan kembali semangat gua dalam menonton film (thank’s Yo!). And remember…., sometimes to do what’s right, we need to be steady and give up the things we want the most, even our dreams…
Naon sih.
Ps. Merhatiin ngga sih, waktu Peter pensiun jadi Spiderman, dengan iringan lagu “..raindrops are falling on my head.. they keep falling...” setelah dia memasang kacamatanya terus berjalan lagi dengan percaya diri… gua menemukan yang sudah tidak pernah gua temukan di film-film hollywood tapi masih sering gua lihat di sinetron-sinetron sini; orang-orang (jauuuh..) di belakang Peter semua memandang ke arah kamera, mengamati aktor ini sedang shooting.. heuheuheuheu… gua pikir yang begituan udah bisa di-handle.
Ketika Peter memutuskan untuk berhenti menjadi Spiderman, gua pikir, itulah yang akan gua lakukan kalau gua jadi dia. Gua tidak pernah begitu suka dengan challenge, adventure… Tidak pernah berhasil tergugah untuk maju karena persaingan. Gua melakukan apa yang gua lakukan ketika nonton tv sewaktu gua masih kecil; membayangkan tokoh utama itu gua. Mungkin hampir semua orang masih melakukan ini. Gua sudah lama tidak melakukan ini. (hmmmh.. getting slow..).. ya, ya itu tadi. Gua juga akan memutuskan untuk berhenti menjadi Spiderman. That’s who I am, a coward who hates adventures. Dan seumur hidup merasa bersalah setiap kali melihat tindak kriminal atau orang dalam bahaya dan sekilas berpikir, “if only I took the other choice..”.
Haah.. serius.
Gua menemukan hal-hal yang membuat gua tertawa sendiri nonton Spiderman2, beruntunglah kalian teman-teman pecinta Spiderman tidak menonton perdananya dengan gua. Karena gua spoiler sejati. Bahkan untuk Harry Potters, yang gua juga pecinta.
Adegan waktu Aunt May pindahan, kemudian beliau bilang ke Peter panjang lebar tentang hero. Lalu Aunt May bilang… “I believe there’s a hero in all of us..” Lalu gua membayangkan tiba-tiba Aunt May menyanyi Hero-Mariah Carey. Oya, Aunt May pasti sudah tahu keponakannya itu Spiderman. Kalau ngga, buat apa dia bicara panjang lebar tentang hero. Unless, Chabo dan Ditko are trying too hard.
Gua menemukan Mrs. Huber, dia jadi siapa hayo? Hehehehe..
Adegan setelah Dr.Otto menghantam semua dokter dan perawat di rumah sakit, dia bangun dari meja operasi dan berteriak “Noooo…” dan ‘tangan-tangannya’ ikut menjulur-julur ke atas, ikut merasakan kepedihannya, buat gua itu lucu sekali. Mengingatkan gua pada adegan di StarWars episode penghabisan, sewaktu Darth Vadder (gini kan nulisnya? Sorry SW lovers..) baru di’upgrade’ jadi robot dan dikasih tahu kalau dia membunuh Padme, yang dimana ini adalah adegan terkonyol di film itu. Sekali lagi, maaf, SW lovers.. told you, I’m a spoiler. Not much for a reviwer.
Oya, adegan waktu octopus membawa Aunt May manjat sebuat gedung perkantoran dan ada cewe pegawai kantor yang teriak-teriak histeris itu cukup mengerikan. Maksud gua cewe yang histeris itu.
At last, walaupun dalam review ini gua tidak memuji film ini sama sekali. Jauh di dalam hati gua, menurut gua ini film bagus. Cukup membangkitkan kembali semangat gua dalam menonton film (thank’s Yo!). And remember…., sometimes to do what’s right, we need to be steady and give up the things we want the most, even our dreams…
Naon sih.
Ps. Merhatiin ngga sih, waktu Peter pensiun jadi Spiderman, dengan iringan lagu “..raindrops are falling on my head.. they keep falling...” setelah dia memasang kacamatanya terus berjalan lagi dengan percaya diri… gua menemukan yang sudah tidak pernah gua temukan di film-film hollywood tapi masih sering gua lihat di sinetron-sinetron sini; orang-orang (jauuuh..) di belakang Peter semua memandang ke arah kamera, mengamati aktor ini sedang shooting.. heuheuheuheu… gua pikir yang begituan udah bisa di-handle.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home