Kadang benar-benar niat Kadang hanya menulis apa yang terpikir Kadang cuma sekedar caci maki Kadang ungkapan cinta Kadang hanya ingin pamer...

Tuesday, August 29, 2006

Ratapan Anak Baru Gede

Di usia gue yang masih 18 taun dengan bakat ber-akting gue yang luar biasa dahsyat! Jelas gue gak setuju dongs dengan undang-undang yang melarang kita-kita gini untuk maen sinetron. Emang sih, gua akui, beberapa tahun belakangan ini gak ada tawaran maen sintetron yang dateng ke gue, TAPI BUKAN BERARTI suatu saat nanti gue bakalan kondang di dunia sinetron kan?
Ada apa sih dengan pemerintah, ngga puas abis bikin geger sama undang-undang yg ngga ngebolehin gue jalan2 pake kemben? Trus infoteinment dibikin haram, gimana gue bisa terkenal gitu kalo gak ada infoteinment?
Padahal akhir-akhir ini gue udah lebih rajin meniti karir gue di bidang enterteinment. Dimulai dengan rajin fitness dan spa di salon. Susah payah gue ngerayu bokap supaya dapet uang jajan extra, trus ngga boleh maen sinetron??? Apa-apaan seeh?
Okay, tapi gue tetap tegar. Kalo emang undang-undang itu disahkan, gue rela nunggu lima taun lagi saat usia gue bukan abg lagi. Demi karir yang udah gue rintis bertahun-tahun di bidang enterteinment, demi mimpi gue jadi selebritis, gue rela.

Monday, April 17, 2006

Seputar Gigi

Aku tak pernah takut kalau harus ke dokter gigi. bahkan sejak kecil dulu. karena buatku ke dokter gigi tidak menyakitkan seperti kata orang-orang. biasa aja. ngebornya ngga ngilu. cuma ya kalo lagi pas nyerempet ke daerah yang bolong memang ngilu. dikiiit... itu juga sebentar. suara bor nguing nguing nya memang ngilu, tapi bukan ngilu di gigi, tapi ngilu di kuping. seperti mendengar gesekan kuku di papan tulis.. iiigghh.. dan soal gigi bolong, dari kecil aku cukup disiplin. tak pernah menunda-nunda sampai bolong gede baru ke dokter. soalnya aku tahu kalau lebih lama akan lebih ngilu.

Dulu, waktu gigiku semua masih gigi susu, gigiku bagus, putih dan rapi seperti gigi anak-anak yang jadi model iklan pasta gigi di tv. tapi entah kenapa waktu gigiku satu per satu ganti jadi gigi yang sebenarnya dah tak akan terganti lagi kecuali dengan gigi palsu, gigiku tak secantik yang dulu. dua gigi depan bagian atas tumbuh besar-besar seperti kelinci dan ujungnya keriting. kemudian susunan gigi-gigi yang lain juga tak serapi waktu gigiku masih susu.

Sikat gigi sebelum tidur bukan kebiasaanku. karena kalau sudah ngantuk malas sekali kalau harus menggosok-gosok gigi dengan dengan sesuatu yang pedas rasanya. jadilah gigiku sekarang bolong-bolong.

Bolong pertama adalah waktu SD (kalau tidak salah), di geraham kanan atas. pertama kali menambal ke dokter gigi, dokter gigi dan asistennya memuji gigiku yang tak ada bolong, yah baru satu itu bolongnya, yang mau digarap si dokternya. untuk bolong pertama ini, aku tidak ingat kenapa tapi sampai ganti-ganti dokter. yang ambil keputusan ibuku tentu saja. pertama sama dokter perempuan yang kliniknya ada di komplek rumah. terus ke dokter laki-laki yang sudah sepuh yang kata ibuku lebih jago. trus ke dokter perempuan di rumah sakit.

Bolong pertama ini bolak-balik copot tambalannya, entah berapa kali. sekarang jadi bolong besar karena terakhir waktu tambalannya copot lagi, sebagian mahkota giginya ikut patah.

Tapi lama-lama ke dokter gigi jadi sesuatu yang bikin malas. bukan karena takut, masih tidak takut. hanya karena menambal gigi itu prosesnya bolak-balik ke dokter dan untuk dokter gigi yang bagus biayanya juga tidak murah.
ada dokter gigi langganan di bandung, yang memang canggih, baik skill maupun fasilitasnya--setelah bolak-balik ke dokter yang biayanya miring tapi hasilnya mengecewakan-- untuk tambal sementara saja Rp.75.000, padahal paling tidak harus tambal sementara dua kali. nah, tambal terakhir yang finishingnya sekitar dua ratus ribuan. gimana nggak pegel?

Hari ini setelah pulang ke solo aku ke dokter gigiku yang dulu, dokter perempuan di rmah sakit. nah kalau yang ini canggih dan murah. sekali datang, satu bolong tiga puluh ribu. dan ternyata sudah ada empat bolong di gigiku. yang dua sudah tertambal dan yang dua lagi belum.

Hmmmm... ingin punya gigi bagus kok tidak semudah itu ya? aku pernah mau pakai kawat gigi, karena merasa gigi depanku agak maju. tapi ternyata harus dicabut empat gigi sehat supaya ada tempat untuk pergeseran giginya. akhirnya tak jadi, apalagi ibuku waktu itu bilang begini "memangnya kamu kalau ciuman, giginya tabrakan?" (yang bilang ibuku, lho..)

Ke dokter gigi tetap bukan masalah keberanian sampai saat ini. paling bolak-baliknya itu. yang masih jadi masalah adalah sikat gigi sebelum tidur, supaya gigiku tak bolong-bolong lagi.

Friday, March 17, 2006

Undang-Undang Pornografi/Pornoaksi -- Apa isinya?

Dua hari yang lalu saya mendapat forward alamat website petisi tolak RUU pornoaksi/pornografi. Sayangnya di site tersebut tidak menyebutkan rincian RUU yang mereka tolak ini. Petisi tersebut melalui internet sudah ditandatangani oleh ribuan orang. Tapi saya tidak tahu apakah mereka yang menandatangani petisi tersebut juga sudah membaca isi RUU anti pornografi yang diajukan. Saya sendiri penasaran. Pernah ada yang mem-forward RUU pornografi tersebut pada saya, tapi saya hanya membacanya sekilas, dan saya juga tidak tahu apakah yang dikirimkan teman saya tersebut valid dan lengkap. Yang saya ingat disana disebutkan larangan berciuman di depan umum; membuat karya seperti tulisan/sastra, film, yang di dalamnya mendeskripsikan adegan berciuman sampai berhubungan seksual. Selanjutnya dari teman saya yang lain lagi, mengatakan bahwa nanti jika RUU tersebut disahkan, orang tak diperkenankan lagi memakai pakaian-pakaian seperti tank-top, lekbong, rok mini. Waktu mendengar itu saya setengah tidak percaya. Walaupun saya bukan orang yang sering memakai tank-top kemana-mana, rasanya kok berlebihan sekali peraturan itu.
Saya tidak merasa RUU itu benar, tapi saya juga tidak menandatangani petisi tolak RUU anti pornografi atau pornoaksi tadi. Jadinya saya mencari-cari isi RUU yang sebenarnya. Sejauh ini hanya ini yang saya dapat:

“Kompas 25 feb 06
Pasal 1 RUU ini menyebutkan, pornografi adalah substansi dalam media atau alat komunikasi yang dibuat untuk menyampaikan gagasan-gagasan yang mengeksploitasi seksual, kecabulan, dan/atau erotika. Pasal 2 menyebut, pornoaksi adalah perbuatan mengeksploitasi seksual, kecabulan, dan/atau erotika di muka umum.
Pasal 4 isinya: Setiap orang dilarang membuat tulisan, suara atau rekaman suara, film atau yang dapat disamakan dengan film, syair lagu, puisi, gambar, foto, dan /atau lukisan yang mengeksploitasi daya tarik bagian tubuh tertentu yang sensual dari orang dewasa. Sedangkan Pasal 25 (1) berbunyi: setiap orang dewasa dilarang mempertontonkan bagian tubuh tertentu yang sensual.
Di dalam bagian penjelasan dijelaskan apa yang dimaksud dengan bagian tubuh yang sensual. Penjelasan Pasal 4: Yang dimaksud dengan bagian tubuh tertentu yang sensual antara lain adalah alat kelamin, paha, pinggul, pantat, pusar, dan payudara perempuan, baik terlihat sebagian maupun seluruhnya.”

Mungkin isi dari RUU APP yang disebarluaskan di media sudah di saring sedemikian rupa sehingga yang dimuat hanya peraturan-peraturan yang dianggap berlebihan atau melanggar hak-hak warganegara, dsb. Tapi sebenarnya apa saja isinya? Yakin kita bukan sudah ‘termakan’ oleh media?

Kembali pada petisi anti RUU-APP tadi, seperti yang dilakukan media-media yang memangkas RUU-APP untuk disebarluaskan, saya juga memangkas isi petisi tersebut, karena terlalu panjang jika dimuat disini:
“…kami mendukung sepenuhnya pengaturan akan hal pornografi/pornoaksi ini, selama itu masih di dalam wilayah publik, dan sama sekali tidak mencampuri hak pribadi seseorang untuk mengekspresikan nilai-nilai yang dia pegang, selama pengekspresiannya itu dilakukan dengan cara yang tidak menganggu orang lain secara langsung.
KAMI MENOLAK DAN MEMINTA REVISI TOTAL TERHADAP RUU ANTI PORNOGRAFI DAN PORNOAKSI YANG TELAH DENGAN LANCANG MEMASUKI WILAYAH PRIBADI DARI SEORANG WARGA NEGARA.
Kami mendukung pemberantasan pornografi dan pornoaksi di dalam wilayah publik, seperti misalnya pemberantasan tabloid-tabloid porno, siaran televisi yang mengumbar nafsu, dan sejenisnya.
Tapi TIDAK PENGATURAN MENGENAI APA DAN BAGAIMANA SEORANG WARGANEGARA ITU HARUS BERPAKAIAN, ATAU DALAM PROSES BERKREATIVITAS SENI SESEORANG, ATAU SEGALA JENIS AKTIVITAS YANG TERMASUK DALAM WILAYAH PRIBADI SESEORANG.”
Selengkapnya bisa dilihat disini: http://www.petitiononline.com/ruuapp/petition.html

Menurut saya mah yah… ini mah menurut saya..
Kalau dilihat dari aturan-aturan agama Islam, wajar saja ada UU-APP seperti itu, sampai-sampai warga tidak boleh mengenakan tank-top mah, da atuh wajar..
TAPI… walaupun negara kita mayoritas warganegaranya beragama Islam, kita tidak pernah mendirikan Indonesia berdasarkan hukum Islam. (atau diam-diam memang iya?). Atau memang mau merubah dasar negara Indonesia berdasarkan hukum Islam? Saya sih monggo aja, tapi kalau memang mau begitu ya bilang-bilang dulu sama penduduknya.

Silahkan bilang saya tidak punya pendirian, hehe.. Saya tidak sepenuhnya mendukung RUU-APP karena sampai saat ini saya tidak mendapatkan informasi (yang menurut saya) jelas apa saja isinya. Tetapi saya juga tidak turut ‘menandatangani’ petisi tersebut, lagi-lagi karena saya tidak tahu apa saja isi RUU-APP tersebut.

Maksud saya, nek wong meh padu ki yo digenahke sek masalahe.. Ning yo biasane wong nek padu ki yo amargo ora nggenah masalahe.

Monday, February 06, 2006

Gelisha

Gelisha... seperti Geisha.

Saturday, December 10, 2005

Sisa Demam Semalam

Demam Semalam.. (hey.. it's a rhyme!)

mungkin karena stres, mungkin karena makan ngga teratur, atau begadang terus.. (tapi itu kan biasa). yang agak ngga seperti biasanya mungkin karena 2 hari ini keujanan. jadi sepulang mkn siang di sore hari di busiti dan liat pameran desain (ok deh, tek! foto gw ngga ada.. mungkin gw memang tak berarti dlm hidupmu.. hiks).. tak enak badan.... dan yakin akan sakit (lain kali jgn yakin akan sakit, sakit beneran!). pulang dan langsung pake baju tebal dan selimutan. ini yang kubenci: lagi sakit, ngga punya pacar. atau lagi sakit tapi pacar jauh. in my case, pacar sedang berlibur ke anyer... hiks.. jadinya bolak-balik menelponnya dan mengganggu liburannya.. kasihan.

tapi pagi ini bangun dengan kepala lebih ringan dari tadi malam. cuma karena belasan jam tiduran di tempat tidur, punggung jadi sakit.

kayanya bukan karena keujanan aja gw sakit, emang lagi ada yang dipikirin. jadi kaya orangtua gitu, kalo ada yg dipikirin trus sakit.

'kumat' lagi niihh...

Saturday, October 22, 2005

gua mahasiswa yang bangga... ih..!!

1998 gua anggap sebagai tahun kebesaran mahasiswa pada generasi gua. saat itu gua tergeletak sakit di rumah sementara diluaran sana bakar-bakaran, jarah-jarahan, tembak-tembakan, perkosa-perkosaan. lewat yang gua lihat dari kotak tv bulan mei waktu itu, gua berpikir, "betapa bangganya jadi mahasiswa..". satu teman gua yang waktu itu menginjak tahun pertama kuliah di jakarta dengan berat hati pulang ke kampung halamannya atas permintaan ibunya. konflik, pasti.

yang gua ingat di tahun 1998, angka peserta UMPTN jauh lebih tinggi daripada 1997. was it pride? atau karena krisis ekonomi jadi yang tadinya bisa tenang hanya dengan mendaftar universitas swasta akhirnya harus bisa kuliah di PTN juga? who knows.. pastinya tahun berikutnya gua mendaftar ke PTN dan PTS dengan sejuta mimpi. dengan sejumlah energi yang bisa merubah dunia. tentunya tanpa diimbangi dengan metode-metode dan pengalaman. tau apa sih gua waktu itu? (ya sekarang juga tau apa sih?)

gua diterima di institut yang tidak terbayangkan sebelumnya. institut ini --dari yang kemudian gua dengar dari para senior-- salah satu sekolah tinggi yang ikut-ikutan beraksi di tahun 1998.

di angkatan gua, dengan yakin gua berani katakan kami yg mendaftar ke institut tersebut memilih institut itu sebagai pilihan kedua. atau ketiga. kecuali untuk orang-orang yang sudah terlalu tua untuk mendaftar ke PTN idaman untuk jurusan ini.

jadi mahasiswa tidak segagah yang gua bayangkan. kami sama bodohnya dengan waktu SMA dulu, hanya saja lebih berpengalaman melakukan hal-hal bodoh dan lebih berani melakukan hal-hal yang lebih bodoh. di institut itu gua tidak merasa belajar seperti mahasiswa. tepatnya tidak seperti mahasiswa yang gua bayangkan. lebih seperti penghabisan energi yang gua tidak yakin untuk apa. pagi siang bahkan malam gua dedikasikan untuk kehidupan di kampus ini. untuk pendidikannya, selebihnya untuk dunianya yang lebih luas. rumah kedua. kehidupan gua yang nomor satu. waktu itu.

gua harus keluar dari lingkungan itu.

oya, tidak pernah ada demo yang dilakukan kampus gua. terutama jurusan gua. kecuali demo menuntut ospek dilegalkan kembali.

universitas selanjutnya seperti tempat gua 'mencuri ilmu', walaupun gua membayar semua yang harus gua bayar seperti teman-teman mahasiswa lainnya. tapi berbeda dari yang dulu, kehidupan kampus itu bukan kehidupan gua. sampai di tahun yang terakhir sekarang, gua masih merasa gua hanya 'numpang'.

universitas yang ini, konon menurut dosen gua adalah universitas yang mendapat kiriman paket celana dalam pada masa reformasi.

tidak pernah ada satu demo pun gua ikuti selama gua jadi mahasiswa (terserah kalau mau mengirim celana dalam). karena memang makin ke sini makin tidak jelas siapa mereka yang berdemo, bagaimana tuntutannya, hanya menuntut. yah mungkin memang gua tidak tahu-menahu. dan betapapun terlihat membanggakannya bagi gua para mahasiswa di kotak tv 1998, gua sama sekali tidak berminat ikutan demo.


ps. ucapan selamat kepada mereka yang.. (menurut gua dan faisal):
lulus kuliah dan masuk ke dunia kerja : "Welcome to the real world"
lulus sma dan masuk ke dunia kuliah : "Welcome to hell!!"
khekhekhekhe....

more or less plans

i don't sing anymore. i don't feel like doing it. i don't write. i don't read. frozen, but my mind keeps talking, discussing bullshits and i don't know how to respond to them. i owe so much to myself. i made too many choices to choose. got confuse, had no idea where or how to start, still don't know how.

More or Less.
One plan, or more or less.

Thursday, October 06, 2005

Karuan Klise Marang Konco Lawas

BUZZ!!!
BUZZ!!!
qee07: kapan rabi nunk?
qee07: :))
qee07: sapaan hangat, bukan?
nunk_inc : suk senin....
nunk_inc : sapaan yg sngat tidak klise......sip
qee07: :))
qee07: piye kabare?
qee07: kowe teka nang nesri?
qee07: bernard barang rabi to?
nunk_inc : weleh dadi klise meneh
qee07: itu sangat klise! pernikahan beruntun!
nunk_inc : mung ning nesri...tapi kawanen
qee07: halah
qee07: karo sopo kowe?
nunk_inc : biasa....tim jagong ( pay,jakee, jati )
qee07: huehehehehehhee
nunk_inc : ak punya pertanyaan klise lagi.....
qee07: jangaaaaaaaaaaaann
nunk_inc : wis lulus ?
qee07: halaaaaaaaaaaaaaaaahhh
qee07: i knew it
nunk_inc : too late
qee07: dan jawaban ku klise... belum
nunk_inc : i knew that too
nunk_inc : :D
qee07: hallah halah hallaahhh
qee07: lalu ini klise lagi.. trus skrg kowe nyambut gawe opo?
nunk_inc : fiuhh.....lega
nunk_inc : untung koe ga takok nyambut gawe ning ndi....
qee07: nyambut gawe neng ndi???
nunk_inc : sial...
nunk_inc : freelance.....as always
qee07: sebenarnya aku sudah tau... dari pey.. tapi mau membuatmu deg2an
qee07: :D
qee07: tenang.. freelance rules!
qee07: ada lagi yg klise... super klise; pacarmu saiki sopo, nunk?
qee07: :D
nunk_inc : and u know the answer....freelance
nunk_inc : eh mbakyu....
qee07: aaaaaaaaahahhahahahahahhahahahahhahahahah....
qee07: opo
nunk_inc : sik...sik....dilut
qee07: nunk, kowe sih pinter coro inggris (halaaahhhh king of klise)
qee07: iyo iyo
nunk_inc : how would u like 2 have urself a small business in Solo...?